DALAM POLITIK KITA BERKOMPETISI DALAM TUHAN KITA BERSAUDARA.
Kalabahi
EC, jelang Pilkada pemilihan Gubernur
dan wakil Gubernur NTT pada 27 juni 2018 mendatang, tentunya semua kandidat
dengan tim serta relawan bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkan perhelatan
pesta demokrasi tersebut. Tak dapat dipungkiri setiap kandidat dengan
strateginya untuk mendapatkan hati konstituennya dengan berbagai strategi pasti dimaikan.
Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Ir. Esthon L. Foenay.M.Si dan Drs. Christian
Rotok dengan nama paket Esthon-Chris dalam setiap kampanye selalu memberikan
pendidikan politik yang baik terhadap masyarakat. H-1 merupakan Situasi yang menegangkan bagi kandidat serta
relawan, mengapa demikian? Karena harus menjaga keadaan terus stabil hingga
selesai perhitungan suara.
Pada
setiap kampanye Paket Esthon-Chris, kedua sosok ini selalu menyampaikan pesan kepada masyarakat, “ Dalam Politik Kita
Berkompetisi tetapi Dalam Tuhan Kita Bersaudara”. Pesan moril ini selalu disampaikan untuk masyarakat agar
masyarakat lebih mengerti dan memahami
esensi nilai demokrasi yang ada di indonesia.
Pesan
moril ini jarang didengar dari tiap
kandidat yang lain, para kandidat
yang lain berevoria menyampaikan visi
misi dan program kerja dan terkesan mengesampingkan hal-hal mendasar yang perlu diketahui masyarakat.
Esthon-Chris
memberikan pandangan dan wawasan yang baik kepada masyarakat lewat pesan
morilnya bahwa tidak ada alasan lain untuk memecah belahkan persaudaraan hanya karena politik. “Dalam Politik Kita
Berkompetisi tetapi Dalam Tuhan Kita Bersaudara” . sepantasnya ini menjadi
simbol kampanye damai untuk disampaikan oleh setiap kandidat pada pesta
Demokrasi ini, sehingga keberlangsungan
pemilihan kepala daerah dapat berjalan
dengan aman dan damai namun paket Esthon-Chris telah berpikir lebih awal dengan
kewibawaan mereka sebagai tokoh dan bapa maka pesan ini disampaikan untuk menjadi dasar dalam
mengikuti pesta demokrasi kali ini.
Esthon-Chris
layak memimpin NTT dengan pembawaan yang dekat dengan masyarakat, berpengalaman, bijak dalam mengambil suatu keputusan, jujur, bersih,
tidak tersangkut masalah hukum menjadi
dasar untuk memimpin NTT. Sosok yang
dikenal suka makan siri pinang tersebut menjadi idaman masyarakat NTT. (Dako)
Komentar
Posting Komentar